Senin, 07 Januari 2013

Evaluasi Sistem Pengujian


Hallo Sahabat… Pada kesempatan ini saya akan coba berbagi tentang Evaluasi Sistem Pengujian. Materi ini ditulis oleh istri saya yang memang latar belakang akademiknya dalam bidang pendidikan. Istri saya konsentrasi pada jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Jika ada teman-teman yang mau diskusi maka silahkan melakukan komentar pada blog ini dan InsyAllah akan ditindak lanjuti. Untuk prolognya cukup sekian, selamat membaca isi dari materi blog ini. “Semoga Bermanfaat”.
Evaluasi merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari suatu kegiatan atau suatu program ataupun suatu sistem begitu pula pada sistem pengujian dalam pendidikan. Menurut Wright (2008:537) “The systematic evaluation of educational program is a regular activity for educational leaders. These evaluation are carried out to make decisions on program quality, efficiency, and merit”. Dapat diterjemahkan bahwa evaluasi yang sistematik dalam program-program di bidang pendidikan merupakan aktifitas rutin yang harus dilakukan oleh penyelenggara pendidikan. Evaluasi ini dapat menjadi acuan dalam menentukan kualitas, efisiensi dan kebermanfaatan dari suatu program.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model. Namun menurut Wright (2008:535), standar umum yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi yaitu :
  1. Utility (describes the evaluator’s credibility, the stakeholder identification, the clarity of writing, and the evaluation’s impact)
  2. Feasibility (addresses question of practical nature, such as cost and local politics)
  3. Propriety (concerns the human relations among those who are party to the evaluation, including subject rights and evaluator responsibility)
  4. Accuracy (involves the quality of the data and analysis the report and the justifiability of the conclusions)
Seperti berbagai sistem pada umumnya sistem akan menghasilkan output. Pada sistem yang menghasilkan suatu keluaran/output tertentu, output ini akan diberikan kembali kepada lingkungannya dan yang lain diberikan kembali kepada input dan instrumental input sebagai umpan balik. Sistem ini disebut “black box” karena sistem ini tidak perlu jelas prosesnya karena demikian banyak variabelnya dan sangat kompleks hubungannya. 

Gambar  Sistem Black-box (Djamaludin ancok, 1993:110)
Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat besar yang terdiri dari berbagai sub sistem yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah satu sub sistemnya adalah sistem pengujian. Menurut Tim Puslitbang Sisjian (1997:1), penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan karena mencerminkan perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan (baca “mutu” pendidikan) dari satu waktu ke waktu yang lain.   Sistem pengujian merupakan suatu rencana sistematis yang dirancang untuk mengetahui keberhasilan suatu program, dalam hal ini kemampuan belajar peserta didik.
Siapa yang harus melakukan penilaian terhadap peserta didik menjadi sesuatu yang sering dipermasalahkan. “Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah” (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 63 ayat 1). Dari peraturan ini dapat dipahami bahwa ada penilaian yang harus dilakukan oleh pendidik seperti penilaian harian, ada penilaian yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan misalnya sekolah mengadakan ujian akhir sekolah, dan ada yang harus dilakukan oleh pemerintah misalnya ujian nasional.

Judul: Evaluasi Sistem Pengujian; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar